Skip to main content

Balita Genius

Inilah Balita Genius yang Punya IQ Hampir Menyamai Albert Einstein - Hampshire, Inggris, Sudah tidak diragukan lagi kecerdasan yang dimiliki oleh fisikawan Albert Einstein dan Stephen Hawking. Dua fisikawan hebat ini memiliki IQ (Intelligence Quotient) sangat tinggi. Namun di usia yang masih balita, seorang anak memiliki IQ yang hampir menyamaikan Einstein dan Hawking. Siapa dia?
Balita itu adalah Heidi Hankins (4 tahun). Pada usia 2 tahun, Heidi sudah pandai berhitung, menggambar orang, membaca puisi dan membaca buku yang seharusnya diberikan pada anak usia 7 tahun.



Sekarang di usia 4 tahun yang tergolong masih balita, Heidi memiliki tingkat kecerdasaran atau IQ sebesar 159, hanya satu angka di bawah IQ yang dimiliki Albert Einstein dan Stephen Hawking yaitu 160.
Heidi Hankins pun kini menjadi salah satu anggota termuda Mensa, organisasi dunia untuk orang-orang yang mempunyai IQ tinggi.
Ayahnya Dr Matthew Hankins (47 tahun) adalah seorang dosen di University of Southampton dan ibunya Sophy (43 tahun) seorang seniman. Kedua orangtua berharap putrinya dapat melewati tahun ajaran yang sudah dimulai sejak bulan September.
"Kami selalu berpikir Heidi sangat cerdas karena dia sudah membaca sejak kecil. Saya ingin tahu tentang IQ-nya. Saya memberinya sepaket buku Oxford Reading Tree saat ia berusia 2 tahun dan ia membacanya dalam waktu 1 jam. Itu yang seharusnya Anda harapkan pada anak usia 7 tahun," ujar ayahnya Dr Matthew, yang berasal dari Winchester, Hampshire, Inggris, seperti dilansir Dailymail, Jumat (13/4/2012).
Menurut Dr Matthew, Heidi sudah membuat suara-suara dan mencoba untuk berbicara secara jelas sejak ia dilahirkan dan pada usia 1 tahun kosakatanya sudah cukup baik.
"Ia menggunakan kalimat lengkap segera setelah ia mulai berbicara," lanjut ayahnya.
Heidi pun sudah bisa menggambar putri dan binatang pada usia 14 bulan, usia ketika kebanyakan anak hanya bisa mencoret-coret kertas. Pada usia 18 bulan, keluarganya pun mengajarkannya untuk membaca.
Secara fisik, Heidi pun lebih tinggi dari teman-teman sekelasnya. Tinggi badannya sekarang 116 cm, hampir mendekati tinggi anak usia 6 tahun.
"Heidi benar-benar berkembang lebih cepat daripada anak-anak lain secara akademis, artistik dan fisik. Kami tidak mendorong Heidi sama sekali. Dia telah menguasai semuanya sendiri dan mengajarkan dirinya sendiri," tutur Dr Matthew.
Menurut orangtuanya, Heidi tidak dewasa sebelum waktunya. Ia hanyalah gadis kecil yang suka Barbie dan Lego, tetapi kemudian Anda akan menemukannya sedang duduk dan membaca buku.
Skor IQ dewasa rata-rata adalah 100, sementara orang yang 'berbakat' akan memiliki skor IQ 130.
"Orangtua Heidi mengidentifikasi dengan benar bahwa Heidi menunjukkan potensi besar," jelas John Stevenage, kepala eksekutif British Mensa.


Sumber: Link 

Comments

Popular posts from this blog

Logo Android Terinspirasi Dengan Tabung GAS 3Kg

kali ini saya akan mempostingkan sebuah artikel tentang Arti Logo Android nih.Siapa sangka bahwa logo android terinspirasi atau mirip dengan tabung Gas 3Kg? lihat saja gambar tersebut, bagaimana evolusi dari logo android hingga menjadi sebuah tabung gas elpigi 3kg. Saya pun tak menyangka ternyata logo tersebut mirip dengan peralatan dapur di Indonesia.Maka dari itu cintailah produk-produk Indonesia.....:D Sumber: Link

Landasan untuk UFO Dibangun di Kanada, Serius!

Kalau ada objek wisata paling aneh sejagat, coba datang ke St Paul, Alberta, Kanada. Wisatawan bisa melihat landasan yang dibangun agar piring terbang, alias UFO bisa mendarat. Mungkin memang tak ada yang bisa memprediksikan kapan UFO akan mendarat di bumi. Mungkin juga tidak akan ada yang tahu di mana benda ruang angkasa tersebut memilih tempat untuk mendarat. Namun, Kanada sudah terlebih dulu membuat landasannya dan yakin betul suatu hari nanti UFO akan benar-benar mendarat di sana. Dari situs St Paul Chamber saat dikunjungi detikTravel, Selasa (17/10/2012), landing pad yang dibangun pada tahun 1967 ini berada di St Paul, kota kecil di sebelah timur Alberta, Kanada. Landasan dengan konstruksi beton seberat 130 ton ini telah menghabiskan dana sebanyak 11.000 Dollar Kanada atau sekitar Rp 107 juta.   Bangunan tersebut dibuat tidak rata dengan tanah. Landing pad ini didesain layaknya sebuah panggung. Jadi pengunjung harus menaiki beberapa anak tangga terlebih...

Rok mini "Di mata lelaki"

Soal rok mini ini memang menggelitik. Saya sendiri di dalam dilema yang besar. Alasannya, pertama karena saya laki-laki. Kedua, karena saya belum pernah memakai rok mini. Sebagai orang berpe ndidikan, saya khawatir perspektif saya terhadap rok mini ini menjadi sangat subyektif, dipenuh asumsi, dan ngawur. Tapi sebenarnya saya selalu ingin mengajukan pertanyaan kepada setiap pengguna rok mini atau celana super pendek di area publik demi mendapat sudut pandang yang obyektif dari si pemakai agar saya tidak salah sangka: 1. "Mbak-mbak, boleh tau apakah dengan rok mini yang mbak pakai itu, saya atau kami boleh menikmati paha mbak?" 2. "Kalau boleh, apakah mbak memang sengaja agar kami melihatnya? atau malah risih kalau kami melihatnya?" 3. "Atau tolong jelaskan kepada kami, bagaimana seharusnya kami boleh menikmati paha mbaknya biar mbak merasa nyaman dan kita bisa sama-sama menikmati, agar saya merasa aman dalam menikmati, dan mbaknya nikmat juga d...